3 Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada Sekolah Dasar

Mei 27, 2021

Di era pandemic COVID-19 yang saat ini tidak hanya melanda Indonesia saja, tetapi juga melanda di seluruh penjuru dunia, yang mengharuskan masyarakat untuk melakukan pembatasan social. Di Indonesia pemerintah telah mengumumkan bahwa pada bulan April tahun 2020 Indonesia mengalami masa tanggap darurat COVID-19. Dampaknya para pegawai diharuskan untuk WFH atau bekerja dari rumah, bukan hanya itu saja dampaknya juga pada sekolah, pembelajaran yang semula di laksanakan di sekolah atau di kampus harus berubah menjadi pembelajaran jarak jauh. Maka dari itu guru harus memutar otak untuk merancang pembelajaran secara jarak jauh ini agar tetap efektif dan efisien. Yang di repotkan dalam masa seperti ini tidak hanya guru saja, tetapi juga orangtua siswa. Dalam masa seperti peran orangtua lah yang sangat besar karena harus mendampingi siswa dalam belajar di rumah. Di masa saat ini pemanfaatan dan penggunaan teknologi dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran sangatlah penting. Pada bangku sekolah dasar guru harus bekerja lebih ekstra walaupun pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, karena pada usia ini siswa belum semuanya paham mengenai penggunaan teknologi yang akan digunakan pada saat pembelajaran jarak jauh ini. Adapun penggunaan teknologi yang digunakan guru dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran khususnya pada Sekolah Dasar yaitu: 1. Grup WhatsApp WhattsApp adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone, jika dilihat dari fungsinya WhattsApp hampir sama dengan aplikasi SMS yang biasa dipergunakan di ponsel lama. Tetapi WhattsApp tidaka menggunakan pulsa, melainkan data internet. Salah satu aplikasi ini dipergunakan oleh guru karena, WhattsApp pada saat ini banyak yang menggunakan bahkan hamper seluruh masyarakat yang menggunakan. Selain itu aplikasi ini terbilang juga sangat mudah dalam pengoprasiannya serta WhattsApp juga memiliki fitur-fitur pendukung lainnya seperti, mengirim foto, video, mengirim berkas-berkas berupa file, menelpon melalui suara, menelpon melalu suara dan video, dan lain sebagainya. Maka dari itu dengan adanya fitur-fitur itu, guru, siswa, serta orang tua wali siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan mudah dan juga mudah dalam pencapaian tujuan pembelajaran. 2. Google Meet Google meet adalah layanan komunikasi video yang dikembangkan oleh google. Layanan ini diluncurkan sebagai aplikasi konferensi video, yang dideskripsikan sebagai versi hamgouts yang ramah perusahaan. Google meet dilengkapi dengan fitur-fitur seperti berikut, Panggilan audio dan video dua arah dan multi-arah dengan resolusi hingga 720p, obrolan yang menyertai, panggilan enkripsi antara semua pengguna, filter audio pembatalan kebisingan, mode cahaya rendah untuk video, kemampuan untuk bergabung dalam rapat melalui browser web atau melalui aplikasi Android atau iOS, integrasi dengan google kalender dan google kontak untuk panggilan rapat sekali klik, berbagi layar untuk mempresentasikan dokumen, kemampuan untuk menelepon ke pertemuan menggunakan nomor, host dapat menolak masuk dan menghapus pengguna selama panggilan. Dengan memanfaatkan berbagai fitur dari google meet tersebut, aplikasi ini digunakan dengan harapan dapat tercapainya tujuan pembelajaran. Tetapi penggunaan aplikasi ini pada tingkat sekolah dasar lebih sedikit dibanding dengan penggunaan aplikasi WhattsApp karena masih rendahnya tingkat pengetahuan siswa serta orang tua wali siswa akan system pengoprasian layanan aplikasi ini. 3. Google Classroom atau Google Kelas Google Kelas adalah layanan web gratis, yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah, yang bertujuan untuk menyederhanakan membuat, mendistribusikan, dan menilai tugas tanpa harus bertatap muka. Tujuan utama Google Classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara guru dan siswa. Google Classroom menggabungkan google drive untuk pembuatan dan pengiriman penugasan, google docs, sheets dan slide untuk penulisan, gmail untuk komunikasi, dan google kalender untuk penjadwalan. Siswa dapat diundang untuk bergabung dengan kelas melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari domain sekolah. Setiap kelas membuat folder terpisah di Drive masing-masing pengguna, di mana siswa dapat mengirimkan pekerjaan untuk dinilai oleh guru. Aplikasi seluler tersedia untuk perangkat Ios dan Android memungkinkan pengguna mengambil foto dan melampirkan penugasan, berbagi file dari aplikasi lain, dan mengakses informasi secara offline. Guru dapat memantau kemajuan untuk setiap siswa, dan setelah dinilai, guru dapat kembali bekerja bersama dengan melalui komentar. Aplikasi dipilih oleh guru khususnya guru skolah dasar guna untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Penggunaan aplikasi ini tentunya digunakan dengan pantauan dari orang tua wali siswa. Dari ke-tiga aplikasi diatas, penggunaan aplikasi untuk penunjang pencapaian tujuan pembelajaran pada sekolah dasar di era pandemic COVID-19 seperti ini, yang paling banyak adalah penggunaan aplikasi WhattsApp. Karena selain mudah dalam pengoprasiannya, WhattsApp tidak terikat oleh waktu, jadi kapan pun akan menggunakan tetap bisa. Penggunaan media atau teknologi dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran tentunya juga harus dipertimbangkan bersama siswa, serta orang tua wali siswa. Yang setiap siswa dan orang tua wali siswa itu memiliki karakteristik, keadaan, kondisi, pemahaman, serta lingkungan yang berbeda-beda.

You Might Also Like

0 komentar

About Me

Like us on Facebook

Popular Posts